Mamuju (pelitapagi.com) Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Barat (Sulbar), Salim S Mengga meminta tanggung jawab penuh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap aset yang ada di kantor masing-masing. Sehingga, penertiban aset bakal dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah sistem yang nantinya akan memudahkan untuk identifikasi.
“Aset itu saya mulai tertibkan untuk masuk dalam sebuah sistem. Jadi, kalau misalnya OPD A apa saja yang ada di tempatnya, itu harus bisa langsung tergambar, berapa kendaraan roda empat, berapa kendaraan roda dua, berapa laptop, berapa komputer, apa saja peralatan kantor yang ada di situ dipertanggungjawabkan kepadanya, itu harus bisa tergambar. Semua OPD,” kata Salim S Mengga, Senin, 19 Mei 2025.
Lanjut kata pasangan Gubernur Suhardi Duka (SDK) ini, Jika ada aset yang tidak jelas keberadaannya, harus dipertanggungjawabkan oleh OPD terkait. Menurutnya, kondisi hingga keberadaan aset, harus jelas.
“Kalau ada yang misalnya tidak jelas, saya minta pertanggungjawaban. Tidak jelasnya di mana, karena ada juga yang sekarang ini aset itu, terutama kendaraan roda empat ada di gudang, mesinnya tidak ada, peleknya tidak ada, bahkan joknya habis. Saya juga minta pertanggungjawaban. Karena tidak mungkin mobil itu masuk ke gudang dengan tanpa ban,” ungkapnya.
“Kenapa ini saya lakukan, bukan mau menekan orang, tidak. Yang saya ingin tumbuhkan bahwa kalau kita diberi tugas, harus punya tanggungjawab, harus disiplin dalam menggunakan aset itu, karena aset ini dibeli dari uang rakyat, bukan dari uang pribadi kita,” sambungnya.
Ia menjelaskan, tiga hal yang harus dimiliki setiap kepala OPD, yakni disiplin, tanggung jawab dan penguasaan bidang dari tugas yang diemban.
“Yang mengaku hilang segala macam, sebagian dari tanggungjawab, ganti. Itu kan tanggungjawab, kenapa bisa hilang, mana laporan kehilangannya, jangan cuman bisa bilang hilang terus kita minta laporan kehilangan tidak ada,” ujar Salim S Mengga.
Salim S Mengga pun membeberkan, ada beberapa orang yang bakal ganti rugi aset, baik mobil maupun motor. Bahkan, kata dia, ada yang sedang berada di Jakarta.
“Di Jakarta juga ada yang saya kejar juga karena katanya mobilnya hilang, ganti. Ada yang bukan pegawai, ada staf ahli segala macam katanya. Tapi itu beberapa tahun lalu, tapi mobil hilang dia bawah,” pungkasnya.
Selain itu, aset yang dibawah ke Sulsel akan segera ditarik. Sementara yang ada di Palu, Sulteng, sudah ditarik.
“Yang kita mau tarik lagi, ada di Makassar. Dia pindah ke Sulsel, mobilnya dia bawah, kemudian ganti nomor, berarti itu palsu. Saya akan kejar semua, supaya kita belajar bahwa kalau bukan milik kita, atau kita diberi tanggung jawab, itu harus kita pertanggungjawabkan barang itu, apapun kondisinya,” tutur Salim S Mengga. (adv)