MAMUJU (pelitapagi.com) Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar untuk mengasah kecerdasan spiritual guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Ajakan tersebut disampaikannya dalam acara silaturahmi dan program mengasah kecerdasan spiritual yang mengangkat tema “Membangun SDM Unggul dan Berkarakter” bersama Irjen Pol (Purn.) Baharuddin Djafar di Ballroom Andi Depu Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Jumat, 22 Agustus 2025.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas dengan mengedepankan nilai-nilai spiritual dalam tindakan dan perilaku, seperti kesabaran, kesyukuran, dan amal saleh. Harapannya, tercipta ASN yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Dalam pencerahannya, Gubernur Suhardi Duka menyampaikan beberapa hal penting kepada seluruh perwakilan OPD yang hadir.
“Selama ini, bangsa kita dan kita juga lebih banyak membicarakan orang lain daripada bicara tentang diri sendiri. Di warung kopi, di kantor, yang kita bicarakan: ‘Ijazah palsu atau asli? Ijazah ada atau tidak?’ Itu tidak penting,” ujar Suhardi Duka.
“Yang perlu kita bicarakan adalah diri kita sendiri. Apa yang telah kita kerjakan hari ini? Sudah sampai di mana kita hari ini? Apa kelemahan kita? Tidak usah terlalu banyak bicara orang lain. Bicarakan diri sendiri, evaluasi diri,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia secara khusus mengundang mantan Kapolda Sulbar, Irjen Pol (Purn.) Baharuddin Djafar, untuk memberikan pencerahan dan pemahaman dalam mengasah spiritual bagi seluruh OPD lingkup Pemprov Sulbar.
Gubernur SDK juga menekankan bahwa pemerintah daerah akan menghadapi berbagai tantangan ke depan, bukan berada di zona nyaman.
“Tahun 2025 kita dihadapkan dengan efisiensi. Tahun 2026 sudah terbayang di mata kita. APBN naik menjadi Rp3.800 triliun, tapi dana transfer ke daerah yang tadinya Rp980 triliun turun menjadi Rp650 triliun. Itu artinya turun sekitar 29 persen. Jadi, dengan demikian, kita harus siap menghadapi itu, bukan menyalahkan siapa-siapa,” ungkap Suhardi Duka. (*)