MAMUJU (pelitapagi.com) Universitas Tomakaka (Unika) Mamuju resmi membuka Program Pascasarjana Magister Hukum, menandai langkah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Peresmian tersebut ditandai dengan pelantikan jajaran pengelola pascasarjana Unika Mamuju, antara lain Direktur Pascasarjana, Srifatmawati Ahmad, Sekretaris, Haidar Harun, Ketua Prodi Magister Hukum, Rahmat Idrus, Bagian Administrasi Akademik dan Keuangan, Asti Larasati, serta Bagian Administrasi Umum dan Kemahasiswaan, Ahmad Jabbar.
Ketua Yayasan Tanratupattanabali, Muhammad Ybnu Taufa menyebut, pembukaan pascasarjana ini sebagai momen bersejarah bagi Unika Mamuju, bahkan Provinsi Sulbar. Ia menjelaskan, rencana pendirian pascasarjana sudah lama diinisiasi pihak yayasan, namun baru terealisasi tahun ini setelah melalui berbagai proses administratif dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Sudah sejak beberapa tahun lalu kami programkan pendirian pascasarjana. Namun, prosesnya cukup panjang, terutama dalam memenuhi syarat administrasi dan kualifikasi dosen bergelar doktor (S3). Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, hari ini Unika Mamuju resmi memiliki program magister hukum,” ujar Ybnu Taufan, Rabu, 22 Oktober 2025.
Ybnu Taufan menuturkan, hadirnya Program Magister Hukum Unika Mamuju diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kualitas SDM di bidang hukum, khususnya bagi para aparatur penegak hukum dan praktisi hukum di Sulbar.
“Kami berharap keberadaan pascasarjana ini menjadi wadah pembelajaran bagi mitra Unika, seperti TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, dan instansi pemerintah lainnya. Selain itu, juga memperkuat kerja sama dalam penelitian dan kajian akademik di bidang hukum,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, Unika Mamuju telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar dalam berbagai kegiatan akademik dan kajian strategis. Beberapa dosen Unika Mamuju juga kerap terlibat sebagai tenaga ahli dan saksi ahli dalam penanganan sejumlah kasus di wilayah Sulbar.
“Itu bukti bahwa sinergi antara kampus dan mitra kerja seperti kepolisian berjalan baik. Kami ingin memperluas kolaborasi ini agar semakin berdampak bagi pembangunan hukum daerah,” kata Ybnu Taufan.
Saat ini, Unika Mamuju memiliki 15 program studi, terdiri atas 14 program S1 dan satu program S2 Magister Hukum. Empat di antaranya telah berakreditasi “Baik Sekali”, yakni Ilmu Hukum, Pertanian, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Sistem Informasi.
Selain membuka program magister, Unika Mamuju juga menjalankan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang memberikan kesempatan bagi pekerja profesional, ASN, dan pegawai instansi vertikal untuk menempuh pendidikan sarjana lebih cepat, hanya dalam waktu dua tahun.
“Program RPL ini sangat membantu para pekerja yang ingin meningkatkan kualifikasi pendidikan tanpa mengganggu pekerjaan utama,” terangnya.
Menutup sambutannya, Ybnu Taufan menyampaikan pesan khusus kepada para pengelola pascasarjana agar memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa.
“Saya ibaratkan pascasarjana ini seperti kapal pesiar. Tugas pengelola adalah memastikan penumpangnya, para mahasiswa merasa nyaman selama perjalanan dan tiba di tujuan tepat waktu. Pelayanan yang baik dan ketepatan waktu dalam studi adalah kunci keberhasilan,” tutup Ybnu Taufan. (*)






