BeritaDaerah

Rahim Sebut, Penyusunan Struktur Kopdes Merah Putih Mesti Betul Hati-Hati

79
×

Rahim Sebut, Penyusunan Struktur Kopdes Merah Putih Mesti Betul Hati-Hati

Sebarkan artikel ini

MAMUJU (pelitapagi.com) Ketua Komisi IV DPRD Sulbar Abdul Rahim yang juga Ketua Desa Bersatu Sulbar, membeberkan progres koperasi desa (Kopdes) merah putih yang dimana Sulbar menjadi rengking pertama dari seluruh provinsi se Indonesia.

Kata Rahim ini sesuai dengan komitmen kami di Desa Bersatu saat pelantikan beberapa waktu lalu. Rahim menargetkan Juni ini akan rampung seluruh rangkaian pembentukan Kopdes merah putih ini.

“Alhamdulillah perhari ini progresnya sangat luar biasa. Bahkan mamuju tengah seluruh desa dan kelurahan itu sudah terbentuk, kemudian juga Polman mudah-mudahan dibulan ini juga kalau saya liat progrsnya juga sudah hampir 70 peren, muda mudahan ini kita bisa tuntaskan,”jelas Rahim

Sebagaimana yang dikatakan Gubernur Sulbar bahwa semua ini adalah hasil kolaborasi oleh seluruh pihak.
Peran para kepala desa dalam KDMP ini tentu menjadi bagian penting dari pencapaian kita hari ini.

“Kamipun juga di desa bersatu baik di provinsi maupun di organisasi-organisasi desa seperti Apdesi, Bpd dan PPdi, semua itu menjadi motor penggerak untuk bisa mencapai persentase seperti saat ini,”kata Rahim

Namun yang menjadi tantangan dalam Kopdes ini kara Rahim kedepan adalah
bagaimana menyiapkan seluruh instrumen yang diperlukan termasuk bagaimana memastikan bahwa anggaran yang nanti yang akan dialokasikan ke-desa 3 sampai 5 miliar. Itu adalah dana pinjaman dari Danantara.

“Ini membutuhkan kecermatan, kehati- hatian jangan sampai dana sebesar itu kemudian tidak efektif, tidak efisien, malah nasibnya seperti keredit-keredit macet lainnya seperti Bumdes, nah tentu kita tidak ingin seperti itu sehingga kepala desa sebagai penanggungjawab di koperasi ini perlu betul-betul hati-hati, karena itu dalam penyusunan struktur desa bersatu ini harus dilihat betul kompetensinya,”jelas Rahim

Lebih lanjut Rahim menambahkan, jangan yang terjadi justru berbondong-bondong untuk menjadi pengurus koprasi karena mereka iming-iming insentif gaji yang lumayan. Hal itu tentu menjadi caatatan yang mesti diwaspadai.

“Lebih baik kita tegas dari sekarang tetapi kita bisa menyiapkan koperasi ini betul-betul seideal mungkin dan hasilnya betul-betul ideal juga daripada kita sekarang ini cenderung lata dengan semangat pembentukan koprasi tapi ujung-ujungnya uang habis tapi tidak ada hasil.”demikian Rahim (Nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *